Penciptaan
alam semesta oleh Tuhan beserta isinya tentu tidak asal jadi, pasti ada hikmah dan
pelajaran yang bisa diambil sebagai inspirasi dan motivasi hidup tak terkecuali
alam sekitar kita. Sehingga dikatakan alam merupakan guru terbesar yang mengajarkan kita tentang kehidupan sebagai pelajaran yang tak terhingga.
Berikut
beberapa konsep kehidupan yang bisa kita ambil dari alam sekitar:
Dengan
air kita belajar tentang konsep ‘Mengikhlaskan’. Air selalu kita butuhkan tapi
setelahnya akan terbuang. Air tidak pernah mengharapkan ungkapan terima kasih
walaupun setelah kita gunakan ia akan terlempar kemana saja.
Dari
air kita juga bisa belajar tentang ‘Kerendahan Hati’, apapun yang
menghalanginya tak pernah ia rusak. Air akan mencari jalannya sendiri dan tetap
menjadi diri sendiri. Ia tak pernah mengalir ke tempat tinggi, sebaliknya ia
akan memenuhi dataran rendah agar terlihat sama dengan yang lebih tinggi.
Sederas dan sebesar apapun air mengalir, ia akan tetap menuju ke bawah. Hal ini
mengajarkan bahwa sebanyak apapun harta yang kita genggam dan jabatan yang kita
duduki, seharusnya kita semakin menunduk bukan makin mendongak.
Dari
akar kita belajar bahwa tidak terlihat bukan berarti tidak memberi banyak
manfaat. Akar tidak pernah menunjukkan dirinya bahwa dia yang memberi manfaat
kepada Ranting dan Daun, inilah yang disebut dengan konsep 'Bersedekah'. Tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tau.
Akar
memiliki skema jaringan endodermis dalam menyeleksi unsur hara yang boleh masuk
ke dalam mekanisme suplai makanan bagi pohon. Artinya, akar hanya akan
menyaring dan memasukan air dan nutrisi yang baik bagi kehidupannya. Inilah yang
disebut dengan konsep carilah rezeki yang 'Baik dan Halal' bukan H3M (Halal,
Haram, Hantam).
Dari
burung kita belajar tentang 'Bersyukur' bahwa sejauh dan setinggi apapun
terbang, ia tidak pernah melupakan daratan yang juga telah memberinya makan.
Burung tidak pernah mengeluh dengan angin yang menerpanya, justru ia
mengimbangi dengan kedua sayapnya.
Cobaan apapun yang kita hadapi, jangan
mengeluh tapi imbangi dengan fikiran positif, hati lapang dan keyakinan bahwa badai
pasti akan berlalu. Karena ketika fisik dan mental sudah seimbang, maka menjalani
hidup ini akan sangat mudah.
Belajarlah
seperti laba-laba. Walaupun rumah yang ia buat cukup lama sering hancur, tapi
selalu membuatnya lebih kuat lagi, itulah konsep 'Bersabar'. Laba-laba
tau bahwa akan ada angin yang akan selalu merusak rumahnya tapi ia tak lelah
untuk membangunnya lagi.
Laba-laba
termasuk hewan yang berstempel berbahya, beracun bahkan menjijikan. Sehingga laba-laba
sering diusir dan dirusak jaringnya. Tapi laba-laba tidak pernah peduli, ia
akan membangun Kembali jaringnya yang dirusak. Dari sini kita belajar, bahwa
hidup tak butuh validasi dari orang lain, tetaplah fokus untuk menghidupi diri
tapa perlu peduli dengan orang yang membenci kita.
Belajarlah
dengan padi, semakin berisi semakin merunduk dan tidak pernah minta pengakuan bahwa
ia yang mampu memberi kehidupan untuk jutaan manusia. Itulah yang disebut
dengan konsep 'Tawaddhu'. Semakin kita berilmu, maka seharusnya
semakin merunduk dan rendah hati, bukan malah mencari popularitas dan mengakuan
atas keilmuan yang dimiliki.
Itulah
beberapa dari lingkungan sekitar kita yang bisa diambil pelajaran atas
penciptaannya. Tentunya masih banyak lagi yang tidak mungkin penulis uraikan
satu persatu dari seluruh isi alam ini karena keterbatasan keilmuan penulis. Tapi
yang pasti segala hal yang ada di sekitar kita tidaklah sia-sia, hal ini Allah
tegaskan dalam Al-Qur’an Surah Shad ayat 27:
وَمَا
خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا، ذٰلِكَ ظَنُّ
الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِ
Artinya:
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya
secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah
orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.”
Allah
menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi, dan makhluk apa saja yang berada
di antaranya, tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi,
matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan
bentuknya yang berubah-ubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat bagi
manusia. (Tafsir Tahlili, quran.nu.or.id)
Begitu juga bumi dengan segala isinya, baik yang tampak di permukaan
ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi kehidupan
manusia. Semua itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendak-Nya sebagai
rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau memperhatikan dengan
seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya ini, pasti ia
mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk dan taat pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. (Tafsir Tahlili, quran.nu.or.id)
Wallahu
A’lam bis Shawwab
----------------
Yusuf An-nasir, 23 September 2024
x
https://www.sangsantri.com/
0 Komentar