Advertisements

Header Ads

KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI (Makalah Ilmu Komunikasi)

net




KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang karena berkat rahmat, karunia, serta taufik dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konteks-konteks Komunikasi ini dengan baik, meskipun dapat dipastikan banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami sampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak Acan Mahdi, S.Sos.I., M.SI. selaku dosen mata kuliah Ilmu Komunikasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga mampu menambah wawasan kami.
       Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Konteks-konteks Komunikasi. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

                           
                                                                                                        Pontianak, 16 September 2018
   

                                                                                                                   Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Rumusan Masalah
C.    Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN
A.    Komunikasi Intrapersonal
B.    Komunikasi Interpersonal
C.    Komunikasi Massa
D.    Komunikasi Kelompok
E.    Komunikasi Publik
F.    Komunikasi Organisasi

BAB IV : PENUTUP
A.    Kesimpulan

Daftar Pustaka






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
 
Komunikasi adalah hal yang tidak asing lagi bagi kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi banyak dilakukan dengan banyak cara, baik secara verbal maupun non verbal. Dalam makalah ini saya ingin mencoba menguraikan tentang cabang-cabang komunikasi dan teori yang mendasari komunikasi tersebut. Komunikasi adalah suatu prosespenyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasaverbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan (body language), menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Hampir semua manusia bisa berkomunkasi, tetapi manusia tidak tahu teori dasar dari apa yang dikomunikasikannya. Komunikasi yang dilakuakan sehari-hari oleh manusia itu menjadi hal yang nenarik dalam bahasan makalah ini, karena mudah-mudahan makalah ini bisa membantu semua pihak tentang beberapa cabang-cabang komunikasi dan teori yang mendsarinya yang dijelaskan dalam makalah ini.

B.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1.    Komunikasi Intrapersonal
2.    Komunikasi Interpersonal
3.    Komunikasi Massa
4.    Komunikasi Kelompok
5.    Komunikasi Publik
6.    Komunikasi Organisasi 

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Intrapersonal
2.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Interpersonal
3.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Massa
4.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Kelompok
5.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Publik
6.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Organisasi


 




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Menurut Lance Morrow dalam majalah Time (1998) mengatakan bahwa “berbicara dengan diri sendiri sering kali merupakan hal yang yang tidak bermartabat-pikiran jahat, pembenaran terhadap diri sendiri, serta maki-makian” (hal.98). Sedangkan menurut Joan Aitken dan Leonard Shedletsky (1997) menyatakan bahwa komunikasi intrapersonal sebenarnya lebih dari itu. Komunikasi macam ini melibatkan banyak penilaiaan akan perilaku orang lain.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.

B.    Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Maksud dari Proses ini, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan (action) yang berlangsung terus-menerus.
Menurut Joseph A. Devito, komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi antarpersonal dinilai paling baik dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Alasannya adalah karena komunikasi antarpersonal dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan komunikan saling terjadi kontak pribadi; pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan, sehingga aka nada umpan balik yang seketika (perkataan, ekspresi wajah, ataupun gesture). Komunikasi inilah yang dianggap sebagai suatu teknik psikologis manusiawi.
Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, guru-murid, dann sebagainya.

C.    Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang – orang yang terdiri dari tiga atau lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif di antara mereka satu sama lainnya, terutama kelompok primer. Intensitas hubungan di antara mereka merupakan persyaratan utama yang dilakukan oleh orang-orang dalam kelompok tersebut. kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu di antara mereka.
Menurut Dedy Mulyana kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Pada komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Dari dua definisi di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

D.    Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication, artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) sesuatu bisa didefinisikan komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.    Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan dan mentransmisikan pesan kepada khalayak yang luas dan tersebar.
2.    Komunikator dalam komunikasi massa mencoba untuk berbagi pengetahuan dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3.    Pesan yang disampaikan bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang, dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
4.    Komunikator dalam komunikasi massa biasanya berupa organisasi formal atau berbentuk suatu lembaga.
5.    Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, artinya pesan yang disampaikan atau disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
6.    Umpan balik yamg diterima dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.

E.    Komunikasi Publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang yang tidak bisa dikenali satu persatu (ceramah, pidato, dan kuliah umum). Komunikasi publik biasanya lebih formal dan lebih sulit dibandingkan dengan komunikasi intrapribadi, antarpribadi dan kelompok karena komunikasi publik menuntut persiapan, keberaniaan, kemampuan, dan daya Tarik pembicara.
Ciri-ciri komuniksi publik adalah : terjadi di tempat umum, merupakan peristiwa sosial, terdapat agenda, beberapa orang ditunjuk menjalankan fungsi khusus. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk.

F.    Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan adakalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi.






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Memahami konteks komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara untuk mengetahui komunikasi lebih jauh. Dengan memahami konteks komunikasi, berarati kita telah paham membedakan macam-macam bentuk komunikasi, mulai dari komunikasi diri sendiri (intrapersonal) sampai dengan komunikasi yang secara luas. Lahirnya konteks komunikasi tentunya ada teori yang mendasari adanya konteks komunikasi, tidak ada satu konteks komunikasi-pun yang tidak mempunyai teori yang mendasarinya. Tentunya para ahli atau para pencetetus menemukan teori tersebut bukanlah mudah seperti yang kita bayangkan, banyak proses yang tentunya terjadi. Para peneliti menemukan teori biasanya mengikuti teori yang sudah ada, jadi antara konteks komunikasi dan teori-teori yang mendasari adalah satu kesatuan utuh dan tentunya tidak dapat terpisahkan antara keduanya.

B.    Saran
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti tidak luput untuk melakukan proses komunikasi. Semua hal yang ada di dunia ini tentunya pasti berhubungan dengan komunikasi, karena komunikasi adalah salah satu alat untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Didalam komunikasi, pastinya sangat membutuhkan namanya pembagian masing-masing tersebut atau yang biasa kita sebut konteks-konteks komunikasi. Bersamaan dengan itu teori yang menjadi dasar konteks tersbeut sangat berpengaruh, tanpa teori-teori konteks komunikasi itu maih diragukan. Dalam memahami kedua hal ini penulis menyarankan segala sesuatu apapun yang kita lakukan diduinia ini khususnya dalam penelitian ilmuah, kalau kiata tidak mencantumkan teori yang mendasari hal tersebut maka penelitian kita masih diragukan.




Daftar Pustaka

Mulyana, Deddy, Prof. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Rosda, 2012, hlm. 77-84.
Riswandi. Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, 2009.
Vivian, Jons. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana, 2008.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Rosdakarya: Bandung, 2005.
Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta, 2011.
McQuail, Denis. Teori komunikasi massa. edisi kedua. Erlangga: Jakarta, 1991.
http://www.scribd.com/doc/15998955/Tekom-3Komunikasi-Organisasi
https://www.sangsantri.com/

Posting Komentar

0 Komentar