Advertisements

Header Ads

MIMPI ANAK DESA; Tadabbur Gubug Pepadian

Diujung sebidang tanah bersanggul padi-padi. Dalam gubuk reot penahan sinar matahari kami berteduh. Diatas sehelai sarung yang dijadikan alas duduk terpampang dua buah gelas yang terbuat dari bambu dan sebuah teko aluminium. Dari aroma yang tercium saat isi ceret dituangkan ke dalam gelas, jelas sekali jika itu adalah kopi tumbuk.

 

Kami berbalik, menjuntaikan kaki ke bawah dari tepian gubuk tengah sawah. Memandangi hijaunya dedaunan dan tingginya pohon-pohon, karena hutan kami masih terjaga sebelum mafia-mafia itu datang dan memusnahkan semuanya. Semilir angin dengan aroma khas dedaunan semakin membuat kami terbuai dan ku pandangi ia yang tengah melihat elang bermanuver diangkasa biru.


Kita bisa terbang sewaktu-waktu seperti elang yang membelah angkasa

Hati tak lagi menapak bumi

Ketika perasaan aman, tercukupi, dan terpenuhi telah bersemayam

Kita lupa bahwa itu adalah berkah

 

Istimewa

Semakin jauh berjalan
Semakin padat dunia memberi kita pelajaran
Semakin banyak nilai yang mematangkan kita
Seharusnya semakin dalam pula kita mengenali diri sendiri
Bukan menjadi orang lain

Bukan mencari-cari sesuatu yang bahkan kita sendiri sulit melukiskan bentuknya


Dunia sudah berubah

Kita tidak punya pilihan lain

Selain menjadi petarung dinegeri sendiri

 

Ia memandangku dengan senyum getir "Jika kita pernah buruk pada suatu masa, bukan berarti kita akan mengotori sepanjang hidup kita dengan keburukan itu" Ia tampak lebih dewasa sekarang. "Semua orang pernah bodoh. Kau pun baru sekarang menyadari kebodohamu waktu itu!" Aku tertawa kering. Kami bersulang "untuk perhabatan kita yang bodoh!" tawa kamipun berkumandang ditengah alunan syahdu lirik syair Bang Pujiono.

 

Memang manis manis gula-gula

Begitu juga negeri kita tercinta

Banyak suku-suku dan budaya

Ada jawa, sumatera sampai papua

Semuanya ada di sini

 

Hidup rukun damai berseri-seri

Ragam umat-umat agamanya

Ada islam, ada kristen, hindu, Buddha

Semuanya ada di sini

Bersatu di bhineka tunggal ika

 

Indonesia negara kita tercinta

Kita semua wajib menjaganya

Jangan sampai kita terpecah belah

Oleh pihak lainnya

 

Pancasila dasar negara kita

Dengan uud tahun 45-nya

Jangan sampai kita diadu domba

 

----------------

Yusuf An Nasir, 20 Agustus 2020

https://www.sangsantri.com/

Posting Komentar

0 Komentar