Advertisements

Header Ads

ASBAB AN-NUZUL (Makalah Ulumul Qur'an)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.    Rumusan masalah
C.    Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
A.    Pengetian Asbab An-Nuzul
B.    Cara Mengetahui Asbab An-Nuzul
C.    Sebab-sebab turunnya Asbab An-Nuzul
D.    Contoh Ayat Yang Mempunyai Asbab An-Nuzul

BAB IV : PENUTUP
A.    Kesimpulan














KATA PENGANTAR
Puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang karena berkat rahmat, karunia, serta taufik dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Asbab An-nuzul ini dengan baik, meskipun dapat dipastikan banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami sampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Arif Hasbillah, M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur’an yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga mampu menambah wawasan kami.
 
       Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hakikat Manusia. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Pontianak, 07 Oktober 2018


Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an sendiri dalam penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-angsur dan bermacam-macam cara Nabi menerimanya. Kita mengenal turunnya Al-Qur’an pada tanggal 17 Ramadhan. Maka setiap bulan 17 Ramadhan kita mengenal yang namanya Nuzulul Qur’an yaitu hari turunnya Al-Qur’an.
Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, akan menimbulkan perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuan baru. Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan menghilangkan keraguan-keraguan dalam menafsirkannya. Dalam penurunan Al-Qur’an terjadi di dua kota yaitu Madinah dan Mekkah. Surat yang turun di Mekkah disebut dengan Makkiyah sedangkan surat yang turun di Madinah disebut dengan surat Madaniyah.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan rumus­an masalah sebagai berikut :
1.    Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu ?
2.    Bagaimana cara mengetahui Asbabun Nuzul?
3.    Sebab-sebab turunnya Asbabun Nuzul?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian dari Asbabun nuzul itu.
2.    Untuk memahami cara mengetahui dari asbabun nuzul.
3.    Untuk mengetahui  sebab-sebab turunnya  asbabun nuzul.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Asbab An-Nuzul
Asbab An-Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan “Nazala”, kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba” mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal dari kata “Nazala” yang berarti turun. secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu.
Sedangkan­ secara terminology yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya adalah:

1.    Menur­ut Az-Zarqoni: “Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat itu terjadi.

2.    Ash-­Shabuni “Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.

3.    Shubhi­ shalih
 ما نز لت الأ ية أوالا يات بسببه متضمّنة له أ و مجيبة أو مبينة لحكمه زمن وقوعه
Artinya:“Asbab an-Nuzul” adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Qur’an (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.
Meskipun­ redaksi pendefinisian diatas sedikit berbeda, namun pada intinya asbab an-nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari setiap kejadian. Hal ini mempermudah kita untuk memahami perintah-peirntah dalam Al-Qur’an, karena sudah tentu bahan-bahan sejarah ini melingkupi peristiwa pada masa Al-Qur’an turun.

B.    Cara Mengetahui Asbabun Nuzul.

Asbabun Nuzul tidak bisa diketahui semata-mata dengan akal (rasio), tidak lain mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar langsung dari orang-orang yang mengetahui turunnya Al-Qur’an, atau dari orang-orang yang memahami Asbabun Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik dari kalangan sahabat, tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka diperoleh dari ulama-ulama yang dapat dipercaya.

Ibnu Sirin mengatakan “saya pernah bertanya kepada Abidah tentang satu ayat Al-Qur’an, beliau menjawab; Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar sebagaimana orang-orang yang mengetahui di mana Al-Qur’an turun”
Salah satu cara mengetahui Ababun Nuzul berupa riwayat yang shahih adalah apabila perawi sendiri menyatakan lafazh sebab secara tegas, dalam hal ini merupakan nash yang nyata.

C.    Sebab-sebab turunnya Ayat (Asbabun Nuzul)

Mengutip pengertian dari Subhi al-Shaleh kita dapat mengetahui bahwa asbabun nuzul ada kalanya berbentuk peristiwa atau juga berupa pertanyaan, kemudian asbabun nuzul yang berupa peristiwa itu sendiri terbagi menjadi 3 macam: 

1.    Peristiwa berupa pertengkaran.
Seperti kisah turunnya surat Ali Imran ayat 100. Yang bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga turun ayat 100. dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk menjauhi perselisihan
“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang- orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.”

2.    Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
Contoh : Saat itu ada seorang Imam sholat dalam keadaam mabuk, sehingga salah mengucapkan surat Al-Kafirun, dan kemudian turunlah surat An-Nisa’ dengan Perintah untuk menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
“  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan....”

3.    Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita.
Ini dicontohkan dari sebagian sahabat Rosulullah yang mempunyai 3 cita-cita besar dan salah satunya adalah permintaan Umar kepada Rosulullah tentang maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, lalu turun ayat: والتخذ وامن مقام ابراهيم مصلّى

Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1.    Pertanyaan tentang masa lalu seperti :
وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْراً
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah:      "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya". (QS. Al-Kahfi: 83).

2.    Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu seperti ayat:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan  Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra’ : 85).

3.    Pertanyaan tentang masa yang akan datang
 “(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?”

D.    Beberapa Contoh Ayat Yang Mempunyai Asbabun Nuzul:

1.    Asbabu­n Nuzul surat An Nisa’ ayat 51
Sebab-sebab turun ayat ini adalah seorang Yahudi Madinah bernama Ka’ab Ibnu Asyraf datang berkunjung ke Mekkah. Ia menyaksikan perang Badar dan mendorong orang kafir Quraisy menuntut bela dan memerangi Muhammad SAW. Kemudian orang-orang Quraisy bertanya kepada Ka’ab yang mengetahui Al Kitab (Taurat): “Siapakah yang lebih benar jalannya (siapakah yang berbeda dipihak yang benar ?) apakah Muhammad SAW ?. lalu Ka’ab menjawab: “kalianlah yang benar”, justru ucapan itu, maka Ka’ab telah berdusta dan mendapatkan kutukan oleh Allah SWT. terhadap orang-orang berpandangan demikian,kemudian turunlah surat An Nisa’ ayat 51 yang Artinya: “Ap­akah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”.

2.    Asba­bun Nuzul surat Al Maidah ayat 93
Sebab-sebab turunya ayat tersebut adalah sahabat Usman Ibnu Mazh’un dan Amru Ibnu Ma’dikariba pernah mengatakan bahwa Khamar itu sebenarnya mubah (boleh diminum), keduanya menggunakan surat Al-Maidah ayat 93 yang artinya: “Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka Makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. Padahal Amru dan Ma’dikariba belum tahu apakah sebabnya ayat tersebut diatas diturunkan. Ayat ini turunya adalah pada saat turunnya ayat yang mengharamkan Khamar, kemudian para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “bagaimanakah nasib bagi saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia, sedangkan dalam perut mereka ada minuman khamar (ketika hidup mereka minum khamar), lalu Allah memberitakan bahwa minuman khamar semasa hidupnya sedangkan ayat yang mengharamkan belum turun, telah dianggap tidak berdosa lagi seperti yang tersebut dalam surat Al Maidah ayat 39. Demikianlah jelas bahwa Usman dan Amru tidak mengetahui Asbabun Nuzul surat Al Maidah 93 sehingga hampir saja keduanya menghalalkan khamar yang telah diharamkan Allah.

 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Asbab An-Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan “Nazala”, kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba” mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal dari kata “Nazala” yang berarti turun. secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu.

Asbabun Nuzul tidak bisa diketahui semata-mata dengan akal (rasio), tidak lain mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar langsung dari orang-orang yang mengetahui turunnya Al-Qur’an, atau dari orang-orang yang memahami Asbabun Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik dari kalangan sahabat, tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka diperoleh dari ulama-ulama yang dapat dipercaya.

Asbabun Nuzul yang berupa peristiwa itu sendiri terbagi menjadi 3 macam:
1.    Peristiwa berupa pertengkaran.
2.    Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
3.    Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita
Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.    Pertanyaan tentang masa lalu
2.    Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu.
3.    Pertanyaan tentang masa yang akan datang.
https://www.sangsantri.com/

Posting Komentar

0 Komentar