Sebagaimana yang penulis narasikan pada postingan
sebelumnya dengan judul BATU AMPAR; Pulau Sejuta Keistimewaan. Maka, pada kesempatan kali ini penulis akan
memaparkan beberapa keistimewaan dan keunikan yang ada di wilayah Batu Ampar.
Bagi
penulis menghirup udara Batu Ampar ini ibarat mimpi, karena tidak pernah
menyangka untuk sampai ke wilayah ini, namun jodoh siapa yang tau selain tuhan,
akhirnya kulit tubuh ini mampu merasakan hembusan sejuk angin musonnya.
Benar
kata orang bahwa Batu Ampar memang daerah yang memiliki sejuta keunikan.
Berikut adalah keunikan yang penulis temukan setelah kurang lebih satu minggu berada
di wilayah yang hampir berada di paling ujung kabupaten Kubu raya bagian
selatan ini:
Istimewa |
Alam
di wilayah batu ampar benar-benar masih
terjaga, hutan yang menjadi mahkota bukitnya masih berdiri dengan gagah perkasa. Sebagai masyarakat yang
sebagian bermata pencaharian di Dapur Arang dengan bahan
utama kayu
mangrove, tentu saja akan menebang mangrove-mangrove yang selama ini menjadi
benteng dari abrasi. Namun mereka sadar dengan alam, mereka sadar jika mangrove
selalu ditebang maka akan terjadi kepunahan. Untuk
menghindari kepunahan tersebut, mereka akhirnya menyediakan lahan untuk
pembibitan kayu mangrove sebelum kemudian ditanam ke tempatnya.
Begitu
asrinya alam Batu Ampar pihak
pemerintahpun berencana akan menjadikan
wilayah ujung Kabupaten Kubu Raya ini sebagai paru-paru
dunia yang harus dijaga. Dan bagi kalian yang suka hunting, wilayah batu ampar
sangatlah cocok dengan pemandangan
bukit-bukit hijau dedaunan yang sangat instagramable.
Multikulturalisme
Jika
di daerah lain kita pernah mendengar tentang sikut-sikutan antar suku,
berkelahi bahkan berperang dan membunuh. Di daerah ini semua itu mampu di redam
dan tidak terdengar hal-hal yang demikian. Mereka hidup rukun dengan tetangga
sekitar yang berbeda-beda suku, agama dan budaya. Jika terjadi masalah mereka
selesaikan dengan penuh kekeluargaan. Keharmonisan tersebut berlanjut kepada
asimilasi yaitu pernikahan yang dilakukan dengan mereka yang berlainan suku.
Sehingga bagi kita yang baru datang, akan sangat kesulitan membedakan mana yang
melayu, jawa, Madura, bugis dsb.
Sejarah
Kejayaan
Mengutip
dari berbagai sumber dan informann, Batu ampar ini pernah memiliki pelabuhan
internasional yaitu pelabuhan Teluk Air. Sekitar tahun 80-an banyak perusahaan
kayu yang berdiri di wilayah ini, kapal-kapal
besar datang dari seantero
Nusantara bahkan dunia. Kala itu banyak orang berdatangan mulai dari China,
Arab bahkan Eropa. Sampai ada yang bilang, kalau hari libur (Minggu) untuk berjalan saja akan susah karena sangat
banyaknya manusia berlalu-lalang seperti di Pasar Tengah (Sebuah pasar tradisional
yanng berada di Pusat
Kota Pontianak) saat hampir mendekati hari lebaran.
Sayang seribu sayang, kejayaan itu kini hanya tinggal
sejarah dan nama saja, cerita hanya tinggal cerita antara lisan satu dan
lainnya. Sebagai generasi muda, kita hanya menjadi penikmat kisah dalam tawa
dan diam tanpa mampu merasakan secangkir anggurnya.
Jejak sejarah tersebut bisa
saja terulang kembali,
jika SDM-nya mampu berinovasi dan sekuat tenaga mengabdikan diri untuk daerah
tanah airnya. Para sarjana kembali ke kampung
halaman dan membangun pendidikan generasi yang berkualitas.
Tempat
Strategis
Sebagai
sebuah pulau yang berada di tengah jalur transportasi antara Kayong Utara,
Ketapang-Pontianak dan sebaliknya,
tentu saja daerah ini sangat strategis. Karena menjadi tempat bersandar dan
membuang sauh Motor Air, Speadboot, Kapal Pengangkut
Barang dan Perahu Nelayan yang melintasinya. Roda
perekonomian masyarakatpun banyak berasal dari dermaga utama Batu Ampar, mulai
dari perdagangan,
bongkar muat barang serta hasil perairan.
Pulau
Gelanggang
Batu Ampar memiliki beberapa pulau yang penuh sejarah, diantara
pulau-pulau yang tersebut Pulau Gelanggang termasuk pulau yang memiliki sejuta kisah
dan sejarah. Menurut cerita, pulau gelanggang merupakan pulau tempat dimana manusia-manusia yang ditangkap
oleh bajak laut diadu diatas ring
sampai meninggal,
dan bagi yang menang akan dikurung seperti ayam. Dari sanalah kemudian pulau
tersebut dinamakan Gelanggang (Tempat
pertarungan).
Pulau
Peninjau
Tak lengkap rasanya ketika
Pulau Gelanggang disebut namun Pulau Peninjau
diabaikan. Karena dua pulau tersebut saling terikat
antara satu dengan yang lain. Jika Pulau Gelanggang adalah tempat mengadu manusia sampai meninggal,
maka Pulau Peninjau adalah tempat dimana mata-mata bajak laut mengintai
orang-orang yang lewat. Mereka yang melintasi area
dua pulau tersebut akan dikejar menggunakan biduk dan ditangkap
sebelum kemudian dibawa
ke Pulau Gelanggang untuk diadu.
Dapur
Arang
Salah
satu mata penghasilan masyarakat Batu Ampar yang terkenal adalah Dapur Arang.
Dapur arang tersebut tersebar
di tiga dusun Desa Batu Ampar
yaitu Dusun Sungai Limau yang menjadi tempat pertama kalinya dapur arang dibangun,
Dusun Kruwing dan Dusun Teluk Air. Arang yang dihasilkan tersebut kemudian dijual dan di
ekspor ke berbagai negara. Untuk lebih detailnya tantang Dapur Arang silahkan baca buku penulis yang
berjudul DIBALIK ASAP SUNGAI LIMAU.
Itulah
sekilas keunikan yang ada di Desa Batu Ampar, Kec. Batu Ampar, Kab. Kubu Raya.
Apa yang penulis sebutkan tentu saja tidak bisa mewakili seluruh keunikan yang
ada di wilayah Batu Ampar, masih banyak keunikan lainnya yang mungkin saat ini belum bisa penulis
narasikan. Tapi setidaknya penulis membuka jalan bagi pembaca sekalian untuk
lebih jauh lagi mengekploitasi keunikan-keunikan yang ada dan menemukan
keunikan lainnya.
---------------------
Yusuf An-nasir, 02 September 2021
0 Komentar