Advertisements

Header Ads

BERSEKSI-SEKSI DAHULU, BERGAYA-GAYA KEMUDIAN


Sesosok wanita melewati segerombolan mahasiswa yang sedang khusyu' berdiskusi. Awalnya memang fokus mereka masih murni terjaga. Tapi lama kelamaan, pandangan mereka mulai tergoda oleh harum parfum wanita itu. Satu persatu mulai gugur fokusnya, dan mulai menaruh pandangan pada Tubuh Seksi wanita muda, berkulit putih menggoda. Lama kelamaan Semakin betah saja pandangan mereka sehingga menggugurkan argumentasi yang mereka siapkan sebelumnya. Benar benar keseksian yang menggiurkan.
Memang tidak semua orang, tapi sebagian dari kita mungkin sependapat dengan saya.

Ketika mendengar kata "SEKSI" akan lansung muncul dari benak kita, sesosok wanita yang cantik, putih, bersih dan menawan. Bahkan makna yang ada dalam kamus masyarakat kita, kata "SEKSI"  cendrung bakna keindahan tubuh dari seorang wanita. Namun sekali lagi, tidak semua orang memaknai kalimat keramat (SEKSI) dengan tafsir yang semacam itu.

Add caption

Sebenarnya kisah di atas adalah sebuah ilustrasi mini dari gambaran unik mahasiswa tempo kini. Harus kita (saya) akui dengan sangat jujur. Bahwa kiblat kita bermahasiswa bukan lagi menghadap ke arah keilmuan. Tapi sudah mulai di geser ke arah fashion dan terkesan kemakmujayaan (mamanya berjemur, anaknya bergaya).

Mahasiswa tempo kini (termasuk saya) lebih  fanatik pada kemewahan yang ingin kita tampilkan di khalayak ramai. Bergaya dengan keadaan yang sebenarnya cukup di paksa untuk mewah. Di jadikan pola hidupnya sebagai tontonan. Dengan harapan gaya tersebut menjadi tuntunan bagi sekitarnya. SEKSI (menjadi pusat perhatian) harga mati.

Seksi dengan menonjolkan penampilkan bukan suatu hal yang di salahkan. Tapi hal tersebut menjadi sangat salah, apabila kita lalai dalam mendandani pikiran dan gagasan kita dengan aksesoris pengetahuan. Artinya, kita wajib berpenampilan rapi dan sopan. Namun yang lebih besar nilainya dari pada itu, ialah membuat kita seksi dari sudut pemikiran. Sehingga dalam kehidupan bermahasiswa, kita di kenal sebagai pribadi yang seksi dengan pengetahuan luasnya. Bukan gaya gayaan tanpa batas. 

Mulailah dari hal yang paling kecil. Membaca meski hanya sedikit. Menulis meski hanya se-alenia. Berdiskusi meski hanya menjadi pendengar. Tidak akan ada yang sia sia dari setiap aktivitas kecil yang kita istiqomahkan. Perlahan tapi pasti, yang sedikit akan menjadi bukit. Setahap demi sehatap, kemajuan bangsa tak hanya berhenti di harap.

--------------
Guntur, MZ, 05 Oktober 2019
https://www.sangsantri.com/

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Bener nih min, kadang2 orang yg berpenampilan seksi akan di pandang rendah oleh orang lain.
    Thanks info nya min

    BalasHapus